Sunday, December 07, 2008

Jamur (Fungi)

BIOLOGI

Jamur (Fungi)

Peta Konsep


Ciri-ciri Umum

Jamur atau fungi pada umumnya memiliki ciri sebagai berikut:


1. Eukariotik (memiliki membran sel inti/ karioteka)

2. Tidak berklorofil, sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)

3. Ada yang uniseluler (terdiri dari 1 sel saja)

4. Ada yang uniseluler dan multiseluler. Yang multiseluler (bersel banyak) tubuhnya tersusun atas hifa (benang halus) dan menjalin menjadi miselium (kumpulan hifa) yang berfungsi menyerap makanan

5. Hifa ada yang bersekat dan tidak bersekat. Pada yang bersekat, ada yang berinti satu dan berinti banyak. Pada yang tidak bersekat, apabila berinti banyak, disebut senositik

6. Dinding selnya terdiri dari zat kitin

7. Jamur uniseluler berkembang biak dengan spora aseksual.

8. Jamur multiseluler berkembang biak dengan zoospora, endospora, klamidiospora, fragementasi, tunas, dan konidia (aseksual). Secara seksual dengan konjugasi dan menghasilkan spora generatif.

9. Hidup pada tempat lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya matahari

10. Pencernaan berlangsung diluar tubuh dengan enzim untuk menyederhanakan makanan sebelum diserap jamur

11. Struktur umum jamur terdiri dari hifa yang tumbuh ke atas (sporangiofor) yang dapat membentuk tubuh buah dan terdapat kotak spora (sporangium) yang berisi spora perkembangbiakan. Hifa yang mendatar disebut stolon


Klasifikasi Jamur

Jamur, menurut cara reproduksi dan bentuk tubuhnya, terdiri dari 5 divisi, namun yang biasa dipakai adalah 4 jenis saja. Berikut adalah jenisnya:

Zygomycota

Zygomycota adalah jamur yang disebut demikian karena reproduksinya menghasilkan zigot. Cirinya adalah sebagai berikut:

1. Hifanya tidak bersekat

2. Intinya haploid

3. Berbentuk benang hifa yang umumnya bersekat

4. Multiseluler

5. Bersifat senositik

Cara reproduksi:

1. Seksual (Generatif)

Terjadi dalam 5 tahap, yaitu:

a. Hifa talus(+) dan talus(-) saling berdekatan karena aktivitas hormon. Di ujung benang hifa tumbuh gametangium yang mengandung banyak inti haploid (n)

b. Dinding gametangium pecah dan terjadi persatuan inti diploid (2n) yang disebut zigospora

c. Zigospora menebal dan berwarna hitam. Inti diploid yang tumbuh hanya satu. Zigospora akan beristirahat (masa dorman)

d. Setelah beristirahat, inti haploid mengalami pembelahan mitosis menjadi inti spora

e. Jika sporangium matang, kadar air (gerak higroskopis) akan membuat kotak spora pecah dan sporanya tersebar membentuk miselium baru

2. Aseksual (Vegetatif)

Pada miselium tumbuh cabang yang ujungnya memiliki kotak spora yang menggembung. Kotak spora tersebut akan pecah dan spora aseksualnya akan jatuh dan membentuk miselium baru

Contoh-contoh Zygomycota:

1. Rhyzopus Oryzae

2. R. nigricans

3. R. stolonifer

4. Mucor mucedo

Ascomycota

Ascomycota diberi nama demikian karena ia bereproduksi menggunakan askus sebagai alatnya. Jenis ini memiliki paling banyak jenis dibandingkan yang lainnya dan banyak dipakai di industry makanan. Cirinya adalah sebagai berikut:

1. Hifa bersekat dan senositik

2. Bersifat saprofit, parasit, atau bersimbiosis

3. Alat reproduksi disebut askus

4. Uniseluler dan multiseluler

Cara reproduksinya adalah sebagai berikut:

1. Seksual (Generatif)

Menggunakan askus yang menghasilkan askospora

2. Aseksual (Vegetatif)

Tunas pada yang uniseluler (Saccharomyces) dan spora aseksual / konidia pada yang multiseluler

Jenis-jenisnya:


1. Saccharomyces cereviceae

2. Saccharomyces tuac

3. Saccharomyces ellipsoids

4. Aspergillus oryzae

5. A. wentii

6. A. niger

7. A. flavus

8. A. fumigatus

9. A. oryzae

10. Penicillium notatum

11. P. chrysogenum

12. P. camemberti

13. P. requeforti

14. Trichoderma

15. Xyloria tabacina

16. Neurospora sitophila & N. crassa

Pada jenis ini, beberapa contohnya adalah dari Famili Aspergillus, dan beberapa lainnya ada di Deuteromycota, karena belum ditemukan cara reproduksinya.

Basidiomycota

Basidiomycota adalah jamur yang disebut demikian karena memiliki alat reproduksi yang disebut basidiokarp. Cirinya adalah sebagai berikut:

1. Hifa bersekat

2. Bersifat saprofit atau parasit

3. Dapat berbentuk lembaran atau bertudung

4. Tubuh buahnya disebut basidiokarp dengan tudungnya yang disebut basidium, yang mengandung basidiospora

Cara reproduksi:

1. Seksual (Generatif)

Pada tudung jamur akan diproduksi spora generatif. Lalu, intinya akan menyatu menjadi diploid. Setelah itu, inti dari jamur ini akan menjadi empat dengan meiosis. Setelah itu, bungkusnya yang disebut sterigma akan pecah dan basidiospora akan jatuh ke tanah. Di tanah, ia akan membentuk miselium primer yang dikariotik dan memiliki ciri seksual. Miselium tersebut akan menyatu dan membentuk miselium sekunder yang dikariotik, dan dari sana akan dibentuk jamur yang baru.

2. Aseksual (Vegetatif)

Reproduksi vegetatif dengan konidia, kuncup, dan fragmentasi miselium.

Contoh Basidiomycota:

1. Volvariella volvaceae

2. Auricularia polytricha & Auricula auricula

3. Pleurotus

4. Amanita phalloides

5. Amanita caesarina

6. Puccinia graminis

7. Corticium salmonella

8. Ustilago maydis

9. Ganoderma aplanatum & Polyporus ginganteus

10. Agaricus campetris

Deuteromycota

Deuteromycota adalah jamur yang disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna) karena tidak diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini multiseluler dengan hifa bersekat dan bereproduksi vegetatif dengan konidiospora. Hidup jamur ini bersifat saprofit atau parasit.

Jenisnya adalah

1. Epidermophyton floccosum

2. Microsporium audoini, Trychophyton, dan Epiderophyton

3. Scelothium rolfsii

4. Helmintrosporium oryzae

5. Malassezia furfur

6. Fusarium

Pada jenis ini, beberapa contohnya adalah dari Famili Aspergillus, dan beberapa lainnya ada di Ascomycota, karena sudah ditemukan cara reproduksinya.

Pemanfaatan Jamur dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan Manusia

Jamur berpengaruh dalam kehidupan manusia seperti:

1. Zygomycota

a. Rhizopus oryzae, untuk membuat tempe

b. Rhizopus nigricans, menghasilkan asam fumarat yang digunakan dalam industri makanan dan pembuatan polyester

c. Rhizopus stolonifer, jamur hitam yang membusukkan roti

d. Mucor mucedo, saprofit pada kotoran hewan dan sisa makanan yang beracun

2. Ascomycota

a. Saccharomyces cereviceae, ragi untuk membuat roti

b. Saccharomyces tuac, untuk mengubah nira menjadi tuak

c. Saccharomyces ellipsoids, untuk fermentasi anggur

d. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum, untuk antibiotik

e. Penicillium camemberti dan Penicillium requeforti, untuk mengharumkan keju

f. Aspergillus wentii, untuk membuat kecap

g. A. oryzae, untuk membuat sake

h. A. niger, untuk menjernihkan sari buah

i. A. flavus, menghasilkan racun aflatoksin yang sangat mematikan

j. A. fumigatus, menghasilkan penyakit paru-paru pada burung dan manusia

k. Trichoderma, menjadi sumber protein tinggi (SPT)

l. Xyloria tabacina, parasit pada petai cina

m. Neurospora crassa & N. sitophilia, untuk membuat tape

3. Basidiomycota

a. Volvariella volvacea, jamur merang dapat dimakan

b. Auricularia auricula & A. polytricha, jamur kuping dapat dimakan

c. Agaritus campetris, kampegnon dapat dimakan

d. Pleurotes, jamur kayu dapat dikonsumsi

e. Ganoderma aplanatum (jamur akar merah) dan Polyporus gingaetum (jamur papan), dapat dijadikan bahan obat-obatan

f. Amanita caesarina, dapat dimakan

g. Amanita phalloides & amanita muscarina, hidup pada kotoran ternak, mengeluarkan racun muscarin yang menyebabkan kematian

h. Puccinia graminis, jamur api yang parasit pada graminae, memiliki spora merah seperti api. Disebut juga jamur karat karena meninggalkan bercak seperti karat

i. Ustilago maydis, jamur parasit pada jagung dan tebu. Tidak bertubuh buah

j. Corticium salmonella, jamur upas menyerang batang karet, jeruk, dan melinjo

4. Deuteromycota

a. Microsporum audodini, Trychophyton, dan Epiderophyton, penyebab kurap dan ketombe (kurap di kepala)

b. Epidermophyton floccosum, penyebab penyakit kaki atlet

c. Sclothium rolfsii, penyebab penyakit busuk pada tanaman

d. Helmintrosporium oryzae, perusak kecambah dan buah

e. Malassezia furfur, penyebab panu

f. Fusarium, menyerang tanaman kentang, tomat, pisang, dan tembakau

Simbiosis Jamur

Jamur dapat bersimbiosis dengan jenis lain. Contohnya adalah lichenes (lumut kerak) dan mikoriza

Lichenes (lumut kerak)

Lichenes (dibaca liken) adalah contoh simbiosis mutualisme antara jamur dengan ganggang. Umumnya, yang bersimbiosis adalah Basidiomycota atau Ascomycota, dengan Cyanophyta(Ganggang hijau biru) atau Chlorophyta (Ganggang hijau). Lichenes dapat ditemukan menempel pada batuan. Lichenes mengeluarkan enzim untuk menghancurkan batuan, seperti terlihat di Candi Borobudur. Lichenes bertubuh talus, yaitu tidak berbatang dan berdaun. Reproduksinya aseksual saja dengan fragmentasi dan alat yang disebut soredia.

Cara kerjanya adalah dengan jamur mendapata bahan organic dari ganggang yang dapat berfotosintesis itu. Sementara, ganggang itu mendapat air dan mineral yang didapat jamur dan perlindungan dari kekeringan. Sebenarnya, cara kerja pastinya tidak benar-benar diketahui. Yang disebutkan adalah gambaran kasar saja.

Lichenes memiliki manfaat dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai vegetasi perintis penghijauan dan sebagai indicator pencemaran udara. Karena ketahanan jamur, maka lichenes dapat hidup pada daerah yang kering sekalipun. Dari sana, ia akan memberi jalan bagi tumbuhan lain untuk berkembang biak. Sifat lichenes yang peka terhadap polusi juga dimanfaatkan. Apabila dalam suatu kejadian terjadi kematian lichenes dalam jumlah besar, maka tingkat pencemaran udara telah amat tinggi.

Contoh lichenes:

1. Parmelia acetabulum, berbentuk lembaran hijau abu-abu di pohon

2. Graphis, berbentuk coretan pada pohon

3. Usnea (lumut janggut), menggantung seperti rambut dari kulit pohon. Bahan obat TBC.

4. Cladonia rangifera, hidup di salju. Makanan rusa kutub

5. Roselia tinctoria, indikator asam basa. Bahan kertas lakmus

6. Centraria islandica, bahan obat-obatan

Mikoriza

Mikoriza disebut juga jamur akar. Jamur ini bersimbiosis pada akar tumbuhan tingkat tinggi. Jenis jamur yang dapat bersimbiosis adalah zygomycota, ascomycota, dan basidiomycota. Mikoriza berbentuk seperti serabut tambahan akar, dengan hifa yang masuk ke dalam akar. Terdapat tiga jenis mikoriza, yaitu ektomikoriza, endomikoriza, dan endektomikoriza. Pada ektomikoriza, hifa menemb sampai kulit luar (epidermis) saja. Dapat dilihat pada pinus. Di endomikoriza, hifa menembus sampai ke korteks. Contohnya ada di tanaman anggrek, kol, dan polong-polongan.

Mikoriza bermanfaat untuk membantu proses penyerapan air dan mineral oleh akar, melindungi akar dari kekeringan, melindungi akar dari infeksi jamur lain, dan merangsang pertumbuhan tanaman melalui hormon yang dihasilkan oleh hifa jamur.

Sumber :

Susilowarno, R. Gunawan; dkk; Biologi untuk SMA/MA kelas X; Jakarta:Grasindo

Saktiyono; Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas X; Jakarta:Erlangga

www.doctorfungus.org

www.biology-online.org

2 comments:

  1. tolong dijelaskan daur hidup aseksual deuteromycota. . .
    makasih

    ReplyDelete
  2. kelas yang lainnya bagaimana seperti Oomycota, pycomycota klo ndak salah dia juga termasuk kedalam divisi jamur juga,, tolong juga di jelaskan yoo,.

    ReplyDelete

Pesan Sponsor