Tuesday, November 03, 2009

Menghitung Perubahan Entalpi


MENGHITUNG PERUBAHAN ENTALPI
Pendahuluan
Setelah mengetahui nilai entalpi dapat berubah, beserta berbagai kategorinya, maka perlu diketahui cara mencari besar perubahan tersebut, sehingga dapat diukur kekuatan sebuah reaksi.

Macam-Macam Cara Pengukuran
Secara umum, upaya pencarian dapat dibagi menjadi dua jenis: eksperimen dan teoritis. Bila dijabarkan, ada 4 metode yaitu:

  1. Eksperimen
  2. Berdasarkan hukum Hess
  3. Menggunakan data entalpi pembentukan standar
  4. Menggunakan data energi ikatan
Semuanya akan dijabarkan satu-persatu.
  1. Eksperimen


    Alat yang digunakan untuk mengukur perubahan entalpi disebut kalorimeter. Alat ini membuat sistem terisolasi, sehingga dapat mengukur dengan tepat. Ada 2 jenis kalorimeter, yaitu kalorimeter bom dan yang sederhana.
    Kalorimeter bom adalah kalorimeter yang menggunakan bilik pemantik untuk membakar benda padat yang akan diuji. Di luar tempat pembakaran diisi air (atau larutan lainnya). Perubahan entalpi dilihat mengikuti perubahan suhu. Maka, besar perubahan entalpi dihitung dengan:

    Dimana dan
    Kalorimeter sederhana, berbeda dengan bom, tidak melakukan pembakaran, namun hanya mengisolasi larutan yang bereaksi dan membiarkannya bereaksi sementara perubahan suhunya diukur. Besar perubahannya dihitung dengan:

    Kapasitas kalorimeter dapat diabaikan, karena kapasitas panasnya kecil.
    Catatan:Ingatlah bahwa cair= 4.18 J/gK~4.2 J/gK, walau K(kelvin) dapat disamakan dengan C(celcius) tanpa memakai perubahan nilai.




  2. Berdasarkan hukum Hess

    Hukum Hess menyatakan bahwa reaksi dapat terdiri dari penjumlahan beberapa reaksi lain. Maka, besar perubahan entalpi akan sama, baik jika reaksi berlangsung 1 tahap atau melalui tahap lainnya. Maka:



    Dimana n adalah tahapan reaksi ke-n
    Contoh:
    Perhatikan reaksi pada diagram berikut!


    S(s) + 3/2 O2(g) -> SO3(g) ΔH=-395.7 kJmol-1
    SO2(g) -> S(s) + O2(g) ΔH=+298.6 kJmol-1       +
    SO2(g) + O2(g) -> SO3(g) ΔH=-98.8 kJmol-1




  3. Menggunakan data entalpi pembentukan standar
    Cara ini adalah turunan dari hukum Hess. Cara ini melihat nilai entalpi pemecahan dan penyatuan dari masing-masing senyawa. Data Hof dapat digunakan pula untuk mengetahui besar perubahan entalpi. Perhatikan diagram berikut:

ΔH1 adalah entalpi penguraian CaO
ΔH2 adalah entalpi penguraian H2SO4
ΔH3 adalah entalpi pembentukan CaSO4
ΔH4 adalah entalpi pembentukan H2O
Maka, ΔH dihitung dengan:

Catatan: Ingatlah bahwa nilai ΔHof adalah kebalikan dari ΔHod. Berlaku sebaliknya

  1. Menggunakan data energi ikatan


    Setiap ikatan antara satu atom dengan atom lainnya pada senyawa memiliki nilai energi ikatan tertentu. Nilai ini menyatakan kekuatan ikatan, sehingga tidak terpengaruh pada perubahan yang terjadi pada senyawa (terbentuk atau terurai). Dilambangkan dengan D.
    Untuk menghitung nilai ΔH pada suatu senyawa, lihat ada berapa banyak ikatan yang ada. Ikatan rangkap tetap dihitung sebagai satu. Ingat juga bahwa satu atom yang memiliki banyak pasangan dapat dihitung beberapa kali. Contoh, bila terjadi reaksi hingga CH4 pecah dan DC-H=410 kJmol-1. Gambarlah diagramnya, maka anda melihat bahwa C berikatan dengan 4 atom H. Maka, ΔH dalam proses ini adalah ΔH=4 x 410 = 1640 kJ mol-1 (ingat, ada 4 ikatan C dengan H).
    Total nilai ΔH dihitung dengan :

    Berikut beberapa nilai D:




Sumber:
Bresnick, Stephen D. ,M.D. 1996. Intisari Kimia Umum. Jakarta: Hipokrates
Suyatno, dkk. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. 2007. Jakarta: Grasindo
Purba, Michael. Kimia 2A Untuk SMA Kelas XI. 2006. Jakarta: Erlangga
Toh, CS. A-Level Study Guide-Chemistry-Edition 3.0.3 for Higher 2. 2009. Singapore: Step-by-Step
http://www.chem-is-try.org
Kirimkan semua pertanyaan pada: pauly.simanjuntak@gmail.com


No comments:

Post a Comment

Pesan Sponsor